Minggu, 28 Juli 2013

manajemen keuangan

Pengertian manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Fungsi – fungsi manajemen keuangan :
1. Investment decision : keputusan penggunaan dana atau pengalokasian dana.
– Jangka pendek : penggunaan dana untuk pengoperasian perusahaan.
– Jangka panjang : investasi dalam aktiva tetap.
2. Ficancial decision : keputusan dengan pemilihan sumber dana.
– Melalui penerbitan saham
– Melalui hutang saham.
3. Deviden decison : untuk menentukan apakah dana yang diperoleh dan dihasilkan operasi
akan dibagikan kepada pemegang saham atau investasi kembali.

Tujuan manajemen keuangan : adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Manfaat manajemen keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi.

Fungsi seorang manajer keuangan adalah :
1. Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan.
2. Mengelola penanaman modal dalam aktiva.
3. Mengatur struktur finansial dan struktur modal.

Modal Kerja

Modal kerja adalah modal yang digunakan oleh perusahaan sebagai biaya operasi perusahaan yang perputaran kasnya kurang sari satu tahun melalui hasil penjualan produksinya.

Konsep modal kerja :
1. Konsep kuantitatif (modal kerja bruto) : merupakan jumlah keseluruhan aktiva lancar.
2. Konsep kualitatif (modal kerja netto) : merupakan kelebihan aktiva lancar atas hutang lancar.
3. Konsep fungsional : merupakan fungsi aktiva pada dana dalam menghasilkan pendapatan.

Potential working capital adalah dana yang nantinya dapat diuangkan dengan mudah.

Jenis modal kerja :
1. Modal kerja permanen (permanen working capital) : adalah modal kerja yang harus terus ada pada
perusahaan untuk dapat terus menjalankan fungsinya.
Modal kerja permanen dibedakan menjadi :
a. Modal kerja primer : modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin
kontinuitas perusahaan.
b. Modal kerja normal : modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi.
2. Modal kerja variabel : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
keadaan.
Modal kerja variabel dibedakan menjadi :
a. Modal kerja musiman : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah yang disebabkan fluktuasi
musim.
b. Modal kerja siklis : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keaddaan darurat yang
tidak diketahui sebelumnya.

Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja tergantung pada besar kecilnya :
1. Periode perputaran/periode terikatnya modal kerja : merupakan keseluruhan atau jumlah dari
periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit, pembelian, penyimpanan bahan baku dan
jangka waktu penerimaan piutang.
2. Pengeluaran kas rata-rata tiap hari : merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk
keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, membayar upah dan biaya lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam hutang :
1. Volume penjualan kredit
2. Syarat pembayaran kredit
3. Ketentuan pembebasan kredit
4. Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang
5. Kebiasan membayar para langganan

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansilnya yang segera harus dibayar (hutang jangka pendek).

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

Rentabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang efektif.

Rentabilitas ekonomi adalah membandingkan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing.

Cara mempertinggi rentabilitas :
1. Memperbesar profit margin :
a. Menambah biaya operasi sampai tingkat tertentu dengan mendapatkan tambahan penjualan
sebesar-besarnya.
b. Mengurangi penghasilan dari penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi biaya
operasi sebesar-besarnya.
2. Memperbesar Turn Over of Assets :
a. Menambah modal usaha sampai tingkat tertentu dengan tambahan penjualan yang sebesar-
besarnya.
b. Mengurangi penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi modal usaha sebesar-
besarnya.

Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja untuk menghasilkan keuntungan.

Penilaian resiko (5C) :
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimal :
1. Perimbangan antara kas masuk dengan kas keluar.
2. Penyimpangan atas aliran kas yang diperkirakan.
3. Adanya hubungan baik dengan bank.

Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang.

Tujuan penyusunan budget kas adalah untuk mengetahui :
1. Posisi kas sebagai hasil rencana perusahaan.
2. Kemungkinan adanya surplus/defisit karena operasi perusahaan.
3. Besarnya dana serta kapan saat dana dibutuhkan untuk menutup defisit kas.
4. Saat kapan kredit harus kembali

Capital budgeting adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana, dimana jangka kembalinya melebihi satu tahun.

Arti penting capital budgeting :
1. Dana yang dikeluarkan terikat untuk jangka waktu panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan dimasa yang akan
datang.
3. Pengeluaran dana tersebut meliputi jumlah besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan tentang pengeluaran modal tersebut mempunyai akibat
panjang dan berat.

Metode Penilaian Investasi

1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan proced atau aliran kas netto (net cash flow)
2. Net Present Value (NPV) adalah menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
3. Internal Rate of Return (IRR) adalah menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
4. Profitability Index (PI) adalah menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas
bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.
5. Cost of Capital (COC) adalah untuk mendapatkan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung
perusahaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber.
6. Portfolio adalah sekumpulan surat berharga dalam berbagai kesempatan investasi.

Asumsi Portfolio :
1. Tersedianya informasi mengenai pasar surat berharga.
2. Investasi tidak menyukai resiko.
3. Pengukuran resiko keuntungan dalam bentuk kurva normal distribusi probabilitas

Bentuk Efek (Surat-surat berharga ) :
1. Obligasi : adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga sebagi
pihak berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga
secara periodik atas dasar prosentasi tertentu.
2. Saham Preferen : adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa
dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan.
3. Saham Biasa : adalah pemegang saham akan mendapatkan deviden pada akhir tahun pembukuan
hanya jika perusahaan mendapat laba.

Struktur Modal adalah perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri.

Struktur Modal Optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya modal rata-rata.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal :
1. Tingkat bunga
2. Stabilitas pendapatan
3. Susunan aktiva
4. Kadar resiko dari aktiva
5. Besarnya modal yang dibutuhkan
6. Keadaan pasar modal
7. Sifat manajemen
8. Besarnya luas perusahaan

Sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya :
1. Sumber interen : adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan dalam perusahaan, seperti laba yang
ditahan dan akumulasi penyusutan.
2. Sumber eksteren : adalah modal yang berasal dari kreditur, pemilik dan stakeholder lain. Dari
kreditur disebut modal asing dan dari pemilik disebut modal sendiri.

Sumber-Sumber Dana Eksteren :
1. Supplier : adalah penjualan kredit dengan jangka waktu pembayaran kurang dari sati tahun.
2. Bank : adalah lembaga yang memberikan kredit.

Sumber Penawaran Modal Dengan Cara Terjadinya :
1. Tabungan dari subyek ekonomi
2. Pencipta uang atau kredit bank
3. Intensifikasi dari penggunaan uang

Penilaian Penggunaan Kredit Oleh Bank (3R) :
1. Return : adalah menunjukan hasil yang diharapkan dpat diperoleh dari penggunaan kredit.
2. Repayment Capasity : adalah menilai kemampuan perusahaan pemohon kredit untuk membayar
kembali pinjaman pada saat harus dilunasi.
3. Risk Bearing Ability : adalah menilai apakah perusahaan pemohon kredit cukup mampu menanggung
resiko kegagalan dalam penggunaan kredit.

Pasar Modal

Pasar modal adalah pertemuan dua kelompok yang saling mengisi yaitu calon investor dan para pengusaha yang membutuhkan dana jangka panjang.

Fungsi Pasar Modal : adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus kepada unit yang mempunyai defisit tabungan.

Modal Asing : adalah modal yang berasal dari luar perusahaan merupakan hutang yang suatu saat dibayar kembali.

Jenis-Jenis Modal Asing :
1. Hutang jangka pendek : adalah hutang yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
a. Kredit rekening koran
b. Kredit dari pinjaman
c. Kredit dari pembelian
d. Kredir wesel
2. Hutang jangka menengah : adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang
dari 10 tahun :
a. Term loan
b. Leasing
3. Hutang jangka panjang : adalah hutang yang umumnya berjangka waktu sekitar 10 tahun yang
digunakan untuk membiayai perluasan, modernisasi perusahaan yang memerlukan modal besar.

Jenis-Jenis Hutang Jangka Panjang :
1. Pinjaman obligasi
2. Pinjaman hipotik

Pertimbangan Jangka Waktu Obligasi :
1. Jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan waktu penggunaannya dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran sesuai dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang dibiayai.

Pelunasan Obligasi Dapat Diambil Dari :
1. Penyusutan aktiva tetap yang dibiayai.
Jenis-jenis obligasi :
a. Obligasi biasa
b. Obligasi pendapatan
c. Obligasi yang dapat ditukarkan
2. Cadangan
a. Cadangan modal sendiri
– cadangan ekspansi
– cadangan mocal kerja
– cadangan selisih kurs
– cadangan hal tak terduga
b. Cadangan modal asing
– cadangan depresiasi
– cadangan piutang ragu-ragu
– cadangan yang bersifat piutang
3. Laba yang ditahan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Perusahaan :
1. Posisi likuiditas
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
3. Pengawasan terhadap perusahaan
4. Politik deviden yang stabil

Stock Splits adalah pemecahan jumlah saham menjadi jumlah yang lebih banyak dengan mengurangi harga nominal per lembar.

Pembelian Saham Kembali Bisa Ditempuh Melalui :
1. Melalui pasar modal biasa
2. Melalui tender over

Analisa Ratio Financial Dapat Dilakukan Dengan :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan ratio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan ratio suatu perusahaan dengan ratio perusahan lain dalam waktu yang sama.

Macam-Macam Ratio Financial :
1. Ratio Neraca (Financial ratio)
2. Ratio rugi laba (Operating ratio)
3. Ratio antar laporan (Financial operating ratio)

Macam-Macam Rasio Keuangan :
1. Ratio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio aktivitas
4. Rasio profitabilitas

Macam-Macam Ratio Likuiditas :
1. Current Ratio
2. Cash Ratio
3. Quick Ratio

Break Event Point (BEP)

BEP adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.

Titik BEP adalah volume penjualan dimana penghasilan tepat sama besarnya dengan biaya total sehingga tidak untung tidak rugi (TR = TC).

Asumsi BEP :
1. Biaya terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel
2. Biaya berubah secara proporsional dengan volume produksi dan penjualan
3. Biaya tetap totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode dianalisis
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk

Dalam BEP jika Biaya Tetap Berubah, Maka :
1. Bertambahnya jumlah biaya tetap akan menaikkan BEP
2. Berkurangnya jumlah biaya tetap akan menurunkan BEP

Operating Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh volume penjualan terhadap EBIT.

Financial Reverange adalah kemampuan perusahaan menggunakan kewajiban finansialnya untuk memperbesar perubahan EBIT terhadap EPS.